
Dua pekan terakhir tiap akhir pekan kami sekeluarga berkemah. Akhir pekan yang pertama kami berkemah di Chesapeake Campground dan pekan berikutnya kami mendirikan tenda di First Landing State Park. Meskipun hanya menginap semalam, anak-anak cukup senang menikmati suasana yang berbeda.
Campground di Amerika Serikat umumnya menyediakan tent site atau tempat mendirikan tenda, menyewakan kabin dan parkir RV (Recreational Vehicle). Kabinnya sendiri berupa bangunan sederhana, kadang terbuat dari kayu, ada pula yang berupa rumah permanen dengan fasilitas yang bervariasi, mulai dari kamar sederhana hingga rumah ‘lengkap’ yang terdiri dari 2-5 kamar plus dapur, kamar mandi hingga ruang pertemuan. Sedangkan yang disebut RV adalah kendaraan berupa van, trailer atau bus yang didesain seperti rumah, dengan kamar tidur, dapur, ruang tamu, dan kamar mandi. Tempat parkir RV menyediakan saluran listrik 20, 30 hingga 50 AMP.
Tempat kemping kami yang pertama bernama Chesapeak Campground dan dikelola oleh personal atau swasta. Selain menyediakan tempat berkemah, kabin dan parkir RV mereka juga menyedikan berbagai fasilitas gratis, seperti taman bermain, ruang olahraga (lengkap dengan alat-alat olahraga standar di gym), kolam renang, juga atraksi berbayar seperti menunggang poni, menunggang kuda, dan main golf mini. Anak-anak juga bisa berjalan-jalan mengunjungi peternakan, melihat kuda, kambing, biri-biri, ayam, dan lain-lain.
Sementara tempat kemping yang kedua, First Landing State Campground, adalah hutan milik pemerintah Virginia yang berada di pinggir pantai Chesapeak Bay. Tempat ini disebut First Landing State Park karena menjadi pendaratan pertama kapten Christopher Newport yang kemudian membangun koloni pertama di Jamestown tahun 1607. Karena kentalnya nilai sejarah dibalik tempat ini, maka didirikan museum sederhana berisi fakta-fakta dibalik pendaratan pertama kapten dari Inggris tersebut. Di tempat ini juga ada Bay Lab atau laboratorium sederhana yang berisi informasi seputar Chesapeak Bay.
Campground di First Landing State Park ini juga menyediakan kabin dan RV. Rupanya tempat ini cukup terkenal, terbukti dengan camp site yang hampir selalu full booked, terutama saat weekend. Mungkin karena posisinya yang strategis, berada di pinggir pantai, sekaligus hutan dan menawarkan beragam aktivitas, seperti berenang, hiking, menaiki perahu, memancing, piknik, dan lain-lain. Dan nilai plusnya lagi, tempat ini menyediakan berbagai kegiatan bermanfaat, seperti mengenal hewan-hewan yang berada di perairan Chesapeak Bay, juga binatang yang hidup di First Landing State Park, seperti coyote, red fox, grey fox, possum, otter, snakes, dan lain-lain.
Lalu apa kegiatan kami saat berkemah?
Tentu yang pertama, mendirikan tenda. Biasanya kami membawa 2 tenda, satu tenda besar kapasitas 5 orang utuk tempat tidur, santai dan shalat serta satu tenda kecil untuk meletakkan barang-barang termasuk bahan makanan. Setelah mendirikan tenda biasanya aku masak makanan yang gampang, seperti mie instan, nasi goreng, ayam goreng, dan lain-lain. Saat malam menjelang, kami menyalakan api unggun lalu membakar marsmallow sambil saling bercerita.
Saat berkemah di First Landing State Park pas malamnya kami juga mengikuti acara jalan-jalan menyusuri hutan tanpa senter. Dengan dipandu 2 ranger (polisi hutan), kami menikmati suasana hutan sambil mendengarkan suara-suara hewan malam. Ada 4 kali `perhentian dan tiap berhenti kami membentuk lingkaran untuk mendengarkan penjelasan sambil melakukan tanya jawab. Si Sofie senang sekali mengikuti kegiatan in karena memang dia penyuka hewan-hewan.
Saat sore hari kami juga mengikuti acara yang berisi pengenalan hewan-hewan yang ada di Firs Landing State Park. Beragam bulu hewan dijejer di atas meja lalu sang Ranger bertanya apakah kami mengetahui hewan apa saja yang bulunya terpajang tersebut? Aku sama sekali tidak bisa membedakan hewan apa di balik bulu-bulu tersebut. Tapi si Sofie dengan yakin menyebutkan satu persatu, mulai dari Coyote, Red Fox, Gray Fox, Racoon, Otter, Bob Cat (yang ini dia nggak tau), dan Possum. Aku sempat kaget, kok, bisa ya dia membedakan hewan-hewan dengan hanya melihat bulu dan ekor binatang tersebut. Ternyata memang kesukaan dia membaca, mengamati dan menggambar berbagai hewan melahirkan pemahaman yang luar biasa mengenai berbagai hewan.
Di pagi hari biasanya kami bersantai, membaca buku, minum teh atau kopi, makan cemilan, mengobrol atau berjalan-jalan menikmati suasana. Saat siang hari kami menikmati berbagai fasilitas yang ada di campground. Berenang di pantai, bermain di playground, melihat hewan di peternakan dan lain-lain. Tiap camp ground biasanya juga menyediakan wifi gratis di spot tertentu. Tapi aku sih berusaha untuk tidak menghabiskan banyak waktu online. Jauh-jauh pergi kemping maksudnya mau menikmati suasana di alam kan? Tapi, ya, jika karena suatu hal kita butuh wifi jangan khawatir, ada kok fasilitas tersebut.
Jika mau ke toilet atau mandi, jangan khawatir. Tiap campground dilengkapi dengan toilet dan kamar mandi yang memadai. Tak perlu khawatir kehabisan air atau antri lama. Bahkan tersedia air panas dan dingin.
Ada nggak sih, suasana nggak enak saat kemping?
Banyak! Saat kemping yang pertama kami cuma membawa satu matras, selembar bed cover (yang kami jadikan alas/kasur), selembar selimut dan 3 bantal. Pas dipakai tidur malam alasnya terasa keras, dan udaranya dingin banget. Jadi nggak bisa tidur nyenyak.
Kemping yang kedua, kami bawa kasur udara, bantal dan selimut yang cukup untuk sekeluarga jadi alhamdulillah semua bisa tidur nyenyak. Tapi…banyak banget nyamuk! Jadi mesti mengoleskan lotion anti nyamuk setiap 2 jam sekali. Dan tiap keluar masuk tenda harus cepat-cepat dengan memastikan tidak ada nyamuk yang ikut masuk.
Saat jalan-jalan selama kemping juga Lili banyak mengeluh capek. Kamiharus membujuk dia dengan berbagai cerita sehingga dia lupa rasa capeknya. Sofie juga sering bosan dan ingin pake gadget. Tapi, ya, pelan-pelan kami sama-sama belajar, dan aku pribadi pingin sekali mengajarkan pada anak-anak untuk mengurangi kenyamanan yang biasa mereka rasakan di rumah. Merasakan ruangan panas tanpa AC, tidur tanpa menggunakan kasur tebal, makan terbatas dan memperbanyak aktivitas fisik. Semoga dengan begitu mereka lebih siap mental, lebih sehat fisiknya dan lebih peduli pada lingkungan.
Jadi, ayuk berkemah!