Naik Pesawat Saat PPKM

Demi menekan penyebaran virus covid 19, pemerintah mengeluarkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang berlaku sejak 3 Juli 2021 hingga hari ini. Salah satu pembatasan kegiatan, mengacu pada PPKM adalah persyaratan ketat bagi calon penumpang yang ingin melakukan perjalanan menggunakan pesawat udara. Melalui tulisan ini saya ingin berbagi pengalaman menaiki pesawat saat PPKM.

Sepekan ini, saya naik pesawat dua kali yaitu tanggal 14 Agustus 2021 dan 20 Agustus 2021 dengan rute Jakarta-Banyuwangi pulang pergi. Kedua perjalanan tersebut saya menggunakan pesawat Citilink.

Apa persiapan yang perlu dilakukan?

1. Pastikan Anda sudah mendapat vaksin covid 19, minimal dosis pertama.

2. Instal aplikasi pedulilindungi di ponsel masing-masing. Buat akun dan pastikan data vaksin milik kita sudah update di aplikasi tersebut.

3. Bagi yang sudah menerima dua dosis vaksin, untuk ‘terbang’ hanya mensyaratkan tes swab antigen. Namun bagi mereka yang baru menerima dosis pertama, harus memiliki hasil tes negatif PCR. Aturan ini hanya berlaku untuk penerbangan di wilayah Jawa dan Bali. Untuk penerbangan dari dan ke luar Jawa, tetap wajib melampirkan hasil tes PCR.

4. Di bandara, silakan ketik NIK masing-masing di layar pedulilindungi, jika data vaksin, hasil PCR/antigen sudah masuk, akan tertera di layar “Anda Layak Terbang” namun jika hasil PCR/antigen belum update di aplikasi akan ada tulisan “Tidak Layak Terbang”.

5. Jika akun pedulilindungi milik Anda menyatakan “Tidak Layak Terbang”, jangan khawatir! Anda masih bisa terbang. Cari meja pengecekan/validasi data dan ikuti antrian di sana. Akan ada petugas yang memeriksa tanggal dan hasil PCR/antigen kita. Untuk PCR maksimal dilakukan 2×24 jam, antigen 1×24 jam. Pastikan tes yang Anda lakukan tidak melebihi jangka waktu tersebut.

6. Setelah rangkaian itu selesai, tinggal mengurus boarding pass pesawat. Kalau Anda membawa bagasi, mesti antri di counter check in maskapai. Kalau tidak membawa bagasi, bisa check in online di ponsel/komputer masing-masing, atau langsung print boarding pass di komputer yang tersedia bandara. Khusus di bandara Blimbingsari Banyuwangi, belum ada mesin self check in, jadi tetap harus antri di counter maskapai.

7. Instal aplikasi eHac Indonesia. Pilih akun/account, klik HAC, klik tanda tambah (+), pilih eHAC Domestic lalu masukkan data diri, alamat asal, alamat tujuan, data pesawat dan lain-lain. Jika Anda sudah mengisi data ini sebelum penerbangan, akan sangat menghemat waktu sebelum keluar bandara. Semua penumpang wajib mengisi data ini, jadi Anda akan menghemat waktu 15-30 menit jika sudah mengisi informasi tersebut.

Catatan tambahan untuk perjalanan dari bandara Soekarno Hatta, sediakan waktu 90-120 menit untuk mengurus proses validasi data PCR/antigen hingga siap boarding. Apalagi untuk jadwal penerbangan pagi dan hasil PCR/antigen kita belum muncul di aplikasi pedulilindungi. Anda akan menghadapi antrian panjang validasi data dua kali: saat masuk terminal dan menuju gate. Pintu gate juga rata-rata jauh, jadi akan butuh waktu jalan kaki 15-30 menit menuju gate masing-masing.

Penerbangan selama PPKM hanya bisa dilakukan oleh orang dewasa dan anak di atas usia 12 tahun yang sudah mendapat vaksin. Bagi yang memiliki kondisi kesehatan khusus sehingga tidak bisa vaksin bisa tetap terbang dengan melampirkan bukti kondisi tersebut.

Untuk tes PCR/antigen apakah harus dilakukan di RS khusus?

Saya sempat menelpon maskapai, dan jawaban mereka: sebaiknya pilih laboratorium/RS yang masuk dalam Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Daftarnya ada di sini. Laboratorium yang ada di daftar ini aktif melakukan pembaharuan data di New All Record (NAR), jadi seharusnya secara otomatis sudah muncul di aplikasi pedulilindungi kita.

Namun kenyataannya tidak sesuai informasi tersebut. Saya sudah melakukan tes antigen di RS Mitra Keluarga Cikarang yang laboratoriumnya termasuk dalam daftar Kemenkes. Namun di hari keberangkatan, saya cek di aplikasi pedulilindungi di bandara Soekano Hatta, hasil tes antigen saya belum tercantum di aplikasi. Alhasil saya mesti ikut antrian validasi data secara manual.

Berdasar pengalaman tersebut, saat hendak balik ke Jakarta saya tidak lagi memprioritaskan laboratorium yang masuk dalam daftar Kemenkes. Kebetulan juga di Banyuwangi hanya ada satu lab yang masuk dalam daftar tersebut dan lokasinya jauh dari tempat saya tinggal. Saya mengambil tes antigen di RS terdekat. Saya sudah tahu konsekuensi harus antri di meja validasi data manual, karenanya saya sediakan waktu yang cukup. Kebetulan saat itu hanya ada satu penerbangan di bandara Banyuwangi jadi tidak butuh waktu lama mengantri. Berbeda jauh dengan pengalaman mengantri di bandara Soeta yang memiliki banyak penerbangan hingga antriannya panjang dan lama.

Apakah pesawatnya penuh?

Tergantung pesawat dan rute tujuan. Pesawat Citilink yang saya naiki berisi 30-60 penumpang. Saat perjalanan dari Jakarta ke Banyuwangi, saya duduk sendiri di satu deret dengan 6 kursi penumpang. Rata-rata tiga kursi pesawat diisi dua penumpang, jadi kursi tengah sengaja dikosongkan untuk menjaga jarak. Ada juga sederet kursi di bagian belakang yang khusus disediakan untuk isolasi penumpang yang mendadak sakit.

Selama PPKM, penumpang tidak diijinkan makan dan minum di dalam pesawat. Jadi pastikan sudah mengisi perut di rumah atau di bandara sebelum masuk pesawat.

Saya merasa aman dan nyaman menaiki pesawat udara di masa PPKM ini. Memang terkesan ribet dan banyak persyaratannya, namun saya rasa aturan itu untuk kepentingan kita semua. Dengan memastikan semua penumpang sudah vaksin dan memiliki tes PCR/antigen negatif setidaknya kemungkinan penularan covid 19 bisa dikurangi.

Yuk, ikuti aturan PPKM ini dengan baik agar kita bisa saling jaga!

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s